Jumat, 11 Juli 2014

PERINGATAN NUZULUL QUR'AN DAN HAUL AHLUL BADR
Dilanjutkan ZIARAH KE MAKAM SUNAN AMPEL BERSAMA MAJELIS RASULULLAH SAW JAWA TIMUR

Kamis, 19 Juni 2014


Tausiyah Habibana Idrus bin Muhammad Alaydrus ,acara YKS TV9 -Surabaya Minggu 08 Juni 2014


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yang Sama sama kita muliakan para hadirin dan hadirat yang hadir di studio TV9 yang sangat dimuliakan oleh Allah swt, juga pemirsa TV9 yang mudah-mudahan selalu dicintai oleh Allah swt dan dicintai oleh baginda Nabi kita Muhammad saw.

Bahwasanya didalam peran daripada guru dan orang tua adalah peran yang tidak bisa dijauhkan dan sangat mempunyai kaitan yang begitu kuat. Sehingga mendidik seorang anak khususnya menjadi anak yang sangat dan sangat sholeh, seperti disabdakan Nabi kita Muhammad saw yang artinya : “Semua amal manusia kelak dihari kiamat akan terputus kecuali tiga, daripada tiga tersebut adalah anak yang sholeh yang mana mendoakan daripada kedua orang tuanya”. Jadi orang tua membina anaknya, memberikan pelajaran di rumahnya. Dan guru yang mana kata Rasulullah saw dalam hadistnya : “Saya diutus oleh Allah swt adalah sebagai pengajar, pendidik yang sangat baik, sebagai guru yang sangat mulia”. Hingga anak itu didalam sekolahnya, misalkan disekolahkan ditingkat dari sejak Paud, kemudian TK, kemudian SD, SMP melihat gurunya itu didalam keseharianya adalah sebagai figure yang begitu mulia. Jadi seorang guru itu adalah peran yang sangat kuat kepada anak. Tapi kalau seandainya gurunya sudah tidak ada seperti yang dikatakan saudara Mubarok tadi didalam sekolahnya, misalkan didalam kuliahnya dosen-dosen dan lain-lain tidak mempunyai figure ketika mendidik anaknya, misalkan didalam cara dia berkomunikasi memberikan daripada kata-kata yang baik, bukan ketika mengajar mengajarkan daripada cacian kepada orang lain, mengkritik orang maka yang mendengarkanya pun, muridnya pun jangan disalahkan jikalau mendapatkan seorang murid ahli mencaci. Karena yang dilihat didalam sekolahnya adalah gurunya. Begitupun orang tuanya ketika didalam rumahnya sudah membiasakan dengan hal yang baik, mendidik anak yang begitu sholeh mendekatkan dirinya kepada Allah swt. Mungkin kita fikirkan disini kita lihat dengan cara-cara yang mungkin kita anggap sepele. Seperti halnya adab-adab Nabi kita Muhammad saw, akhlak-akhlak Rasulullah saw yang mengkin kita angap sepele. Seperti halnya ketika masuk didalam kamar mandi dahulukan kaki kiri ketika keluarnya pun. Didalam kamar mandinya pun diajarkan bagaimana malu kehadirat Allah swt. Jadi membiasakan anak yang sedemikian maka anak semakin besar-semakin besar menjadi anak yang sholeh. Jikalau anak menjadi anak yang sholeh kita lihatpun bagus, enak. Adabnya, sopan santunya daripada akhlaknya yang sangat dimuliakan oleh Allah swt, oleh baginda Nabi kita Muhammad saw sehingga anak tersebut bisa tertular oh orang tua saya seperti ini.., guru saya seperti ini…

Maka dari itulah Nabi kita Muhammad saw selalu mengajarkan hal yang baik, bahkan ketika Rasulullah saw diceritakan disitu pernah mungkin saya sebutkan didalam kesempatan yang sangat mulia ini, tidak membiarkan anak kecil itu untuk menangis. Dan bahkan memberikan pendidikanya pun yang begitu mulia dari sejak awal. Daripada cucu Rasulullah saw Sayyidina Hasan dan Husein, bahkan didalam riwayat ketika Rasulullah saw dalam keadaan sujud Sayyidina Hasan dan Husein itu pernah menaiki pundaknya Nabi Muhammad saw. Bahkan ketika sujud tersebut Rasulullah saw memanjangkan daripada sujudnya. Sahabat-sahabat dibelakang heran ini Rasulullah saw kenapa koq panjang sujudnya ini…sholat apa ini..? Mungkin kalau sholat yang seperti ini kalau ada yang ikut dikira Madzab apa ini. Madzab nopo ini..? Kalau zaman sekarang ini orang berbuat baik dicurigai, betul tidak..? orang berbuat kemaksiatan yang sudah jelas-jelas malah didukung oleh orang tuanya, naudzubillahi mindzalik. Sudah jelas-jelas dia berboncengan dengan orang yang bukan muhrimnya dibiarkan. Tapi kalau seandainya dengan hadir di majelis-majelis shalawat, majelis-majelis taklim dicurigai , itu ajaran apa itu..? itu madzab apa..? padahal baik. Daripada mengajak daripada seseorang dalam kemaksiatan lebih baik dalam kebaikan, apalagi bentuknya shalawat kepada Habi kita Muhammad saw. Bahkan dibiarkan oleh Rasulullah saw bertanya sahabat setelah salamnya Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam : “Ya Rasulullah kenapa engkau sholat yang begitu lama sekali hingga sujudmu sangat panjang sekali..?”. “sesungguhnya tadi disini ada cucuku Sayyidina Hasan wal Husein yang menaiki pundakku, saya biarkan dia hingga dia sampai turun sendiri. Karena saya membiasakan supaya cucuku itu terbiasa ketika melaksanakan daripada sholat berhubungan dengan Allah swt”. Dari kebiasaan tersebut berpengaruh anak kecil untuk melihat daripada kebiasaan orang tuanya didalam rumah. Kita misalkan saja jikalau orang tua kebiasaanya selalu mengajak dalam sholat khususnya berjamaah, maka anak tersebut senantiasa melaksanakan sholat jamaah. Bahkan didalam adat daripada orang Tarim di Hadramaut sana, disitu ada adat yang sangat bagus. Apa itu adatnya..? jikalau datang bangun malam itu anak-anak kecil dibangunin. Kalau orang dizaman sekarang mungkin heran, “biarkan aja kasihan ini anak masih perlu istirahat”. Tapi kalau orang-orang sana nggak, dibiasakan. Sampai bangun malamnya pun dibiasakan supaya apa..? dari kecil sudah senang dengan yang namanya bangun malam. Hingga anak tersebut senang dengan bangun malam biarpun bermain, nggak mesti dzikir. Biarpun bermain malah dengan orang tuanya disediain dengan permainan yang penting dia bisa menghidupkan malam seperti itu. Bahkan dalam adatnya yang lain ada daripada adatnya salafuna sholeh orang di Hadramaut sana itu kalau sudah datang waktu baligh umurnya 15 tahun, itu dia undang para ulama, para Habaib, para ‘alim ulama, para kyai disitu diundang dijadikan satu, itu anak tesebut dipanggil didudukkan didepan daripada para ulama, para Habaib disitu orang tua pun mengambil microphone dan memberikan kesaksian kepada yang hadir disitu. Memberikan kesaksian gimana..? “ini ketahuilah wahai para Habaib, para ‘alim ulama ini anak ku sudah menginjak waktu dewasa, sudah menginjak waktu baligh, dan anda semuanya yang disini sebagai saksi kalau seandainya dia meninggalkan sholat dia akan mendapat dosa daripada Allah swt. Jikalau dia melakukan daripada kebaikan dia akan mendapatkan ganjaran dan kebaikan daripada Allah swt”. Maka di waktu itu anak menjadi takut melihat apa..? melihat daripada kesaksian orang tuanya yang disaksikan oleh para ulama dan para Habaib disitu. Takut jadi disitu anak tersebut menjadi dewasa dan besar sehingga menjadi ‘alim ulama disitu. Biasakan seperti itu. Tapi jikalau anak dirumahnya saja maaf-maaf jikalau orang tuanya suka telanjang jangan salahkan jikalau anaknya suka telanjang. Jikalau orang tuanya senantiasa membicarakan kejelekan orang jangan salahkan jikalau anaknya membicarakan kejelekan orang, karena dilihat panutanya figurenya dirumahnya seperti itu. Yang dilihat kebiasaan orang tuanya dari kecil seperti itu. Orang tuanya suka mbujuk (bohong) ya jangan salahkan anaknya suka mbujuk (bohong). Orang tuanya seneng membaca al qur’an, anaknya pasti min ahlil qur’an. Begitupun disekolahnya, dikuliahnya dan segala macem, jikalau dosen, guru disitu berperan bagus kepada pendidikan daripada muridnya. Dibiasakan tidak berbicara daripada hal-hal yang buruk, dan ketika masuk kamar mandi dilihat seperti itu maka yang dilihat selalu bagus, maka tumbuh dewasa akan semakin bagus-semakin bagus maka anak tersebut menjadi ‘alim ulama. Menjadi orang yang paling dimuliakan oleh Allah swt. Tetapi sebaliknya seperti saya katakan tadi jikalau dengan pelajaran yang tidak bagus, makanya disitu haruslah orang tua ini mempunyai peran untuk mendidik daripada anaknya. Guru pun mendidik daripada pelajaran-pelajaran yang bagus. Mungkin kita ini kadang-kadang tergiur dengan yang namanya titel dunia, ada S1, S2 sampai S Campur iya kan..? banyak kan..? tergiur dengan itu tetapi kita tidak membiasakan anaknya itu supaya gemar dengan membaca al qur’an. Apalagi sebentar lagi kita akan menyambut daripada bulan Ramadhan, bulan yang mana diturunkan daripada al qur’an. Ajarkan anak selalu untuk membaca al qur’an, dari sekarang biasakan paling tidak satu juz tiap hari, paling tidak tiap hari satu lembar nggak bisa satu lembar ya kebangeten.

Kita lihat antusias pemuda-pemuda di zaman sekarang yang mana mereka condongnya kepada kebudayaan-kebu dayaan barat iya kan..? Betul dalam firman Allah swt Tidak akan rela kepada kita orang-orang yang non Islam itu untuk selalu merubah biarpun kita nggak masuk ke dalam agamanya mereka, dengan kita meniru daripada kebudayaanya mereka. Dengan kita meniru daripada kebudayaanya mereka cara bicara kita bukan Assalamuaaikum lagi tapi “say hello”. Makanya daripada itu orang tua dan guru sangat berperan ketika, berhubungan saja ketika seseorang sudah melaksanakan pernikahan dengan niat yang baik, bahkan disitu ada salah satu orang sholeh yang bernama Syech Ali bin Abibakar As Syakran, yang anak daripada Al Habib Abubakar As Syakran yang pengarang daripada Wirdu Syakran, beliau mengarang daripada niat-niat ketika seseorang mau menikah. Yang niatnya ya mungkin cukup panjang tapi mungkin jikalau kita baca sebentar mungkin sepuluh menit selesai. Tetapi dampak dan pengaruhnya sangat kuat, untuk khususnya mereka-mereka yang hendak melaksanakan daripada pernikahan. Karena didalam pernikahan asal usulnya dan usulnya daripada nikah adalah supaya mendapat keturunan.

Kesimpulannya begitu pentingnya peran orang tua dan guru yang pertama adalah diberi anak tersebut wasiat dengan taqwa kepada Allah swt karena taqwa adalah wasiat yang begitu hebat. Dengan taqwa tersebut kesimpulanya adakah apa..? mentati daripada peraturan-peraturan daripada Allah swt melalui daripada sholat, puasa, kewajiban, hormat dengan orang tua dan sebagainya dan menjauhi daripada larangan-larangan yang sudah dilarang oleh Allah swt, melakukan daripada kemaksiatan dan hal-hal buruk yang lain . Jikalau kita mau keberuntungan yang begitu besar, keberuntungan yang begitu indah adalah tidak ada pesan yang sedemikian mulianya kecuali kita bertaqwa kepada Allah swt. Kemudian yang ke dua peran orang tua dan guru adalah mendudukkan, ada waktu disediakan waktu khusus untuk anak kepada orang tuanya. Misalkan setelah maghrib ditanya daripada anaknya apa yang dia dapat didalam sekolahnya dudukkan. Setelah membaca Ratib, membaca Yasin dan segala macem ajak sholat isya berjamaah.

Dua itu adalah salah satu kesimpulan yang sedemikian mulianya adalah yaitu bertaqwa kepada Allah swt dan meluangkan waktu untuk kita mendidik anak dengan didikan seperti didikanya Nabi Muhammad saw. Seperti disabdakan oleh Nabi Muhammad saw : “Allah swt telah memberikan didikan yang begitu hebat dengan aku, dengan yang semulia-mulia didikan”. Didikan yang bagus, didikan dengan cinta dengan orang sholeh, cinta al qur’an dan segala macem. Dan mudah-mudahan kita semuanya mendapat kemuliaan daripada Allah swt.

Minggu, 27 April 2014


TOURING ZIARAH KUBRO II BERSAMA JAMA’AH MAJELIS RASULULLAH SAW JAWA TIMUR RUTE : SURABAYA - GRESIK

عن سيّدتنا عائشة رضي الله عنها قالت., قال رسو الله صلى الله عليه و سلم : مَنْ زَارَ عَالمًا مِنْ اَهْلِ بَيْتىِ مِنْ حَمَلَةِ سُنَّتىِ مِنْ يَعْمَلُونَ باِلْعِلْمِ اَطَالَ اللَّهُ عُمْرَهُ وَوَسَّعَ رِزْقَهُ وَأَماَتَهُ عَلَى حُسْنِ اْلخَاتِمَةِ وَلَمْ يُرْزَعْ بِمُصِيْبَةٍ [رواه الإمام الطبرانى فى المعجم الكبير]
Barang siapa yang berziarah kepada seorang ulama dari keluargaku, pemegang sunnah-sunnahku, yang mengamalkan ilmunya. (Ahli hadits). Maka Allah panjangkan umurnya & meluaskan rizqinya serta akan mematikanya dalam pungkasan yang baik & ia tidak akan tertimpa musibah
*Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin*
http://www.youtube.com/watch?v=L9p3FlRFlZM

Selasa, 08 April 2014

JADWAL MAULID WA TA'LIM MAJELIS RASULULLAH SAW JAWA TIMUR


Tausiyah Habibana Idrus bin Muhammad Al Aydrus - Masjid At Taqwa – Surabaya - Senin 03 Februari 2014

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang sama – sama kita mulyakan para Habaib, para Alim Ulama, tokoh Masyarakat, para Kyai, Bapak Lurah, Ketua RT/RW, semuanya. Wabilkhusus Al Habib kakanda yang tercinta Al Habib Abdulqodir bin Muhammad bin Abdulqodir bin Idrus Al Aydrus mudah – mudahan selalu mendapat rahmat dari Allah Swt. Juga paman daripada istri saya Al Habib Muhammad bin Ahmad Assegaf dan juga Al Habib Al Hamid bin Ali Assegaf, juga kita tidak lupakan sangat terimakasih tamu dari jauh dari Kalimantan Selatan yang menyempatkan waktunya untuk hadir dikesempatan yang sangat mulia ini Haji Imron beserta rombongan para Alim Ulama.

Hamdan li Robbin Khosshona bi Muhammadin…Alladzi anqodznaa wa iyyakum min dzulmatiljahli waddayaajiri, Alhamdulillah…Alhamdulillahilladzii hadaanaa bi ‘abdihilmukhtaari man da’aanaa ilaihi bil idzni waqod naadaanaa labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa…Shollalla’alaikallohu baariukalladzi bikaya musyafa’u khoshonna wahabanaa ma’a aalikalathhari ma’dinisirrikalasma fahum sufununnajati himanaa,,Allohumma sholliwasallim’ala Sayyidina Muhammadin ‘abdika wa Rosulika Nabiyyil ummiyy waalaalihi waazwajihi wadurriyatihi…kamaasholaita’ala Sayyidina Ibrohima wa’ala alihi Sayyidina Ibrohim…wabarik’ala Sayyidina Muhammadin ‘abdika wa Rosulika Nabiyyil ummiyy wa’ala alihi waazwajihi wadurriyatihi… kamabarokta’ala Sayyidina Ibrohima wa’ala alihi Sayyidina Ibrohim fil’alamina innaka hamidummajid.

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah yang telah mengumpulkan saya dan anda dikesempatan yang paling agung ini untuk mendapat rahmat, mendapat karunia, ganjaran dari Allah Swt. Betapa indahnya Allah yang mengumpulkan kita, yang mana asal dari kita pendosa, keluar dari majelis ini menjadi hamba yang dimuliakan oleh Allah.
Hadirin dan hadirat, yang dimuliakan oleh Allah betapa agungnya Allah, betapa indahnya Allah, betapa mulianya Allah, yang menggiring anda hingga anda dan saya hadir dikesempatan yang sangat mulia ini, maka dari itu jangan sekali – kali kita untuk menjauh daripada Allah, karena Allah selalu dekat kepada kita semuanya.
Ketahuilah keagungan dan kemuliaan Allah Swt, dengan rahmatnya, dengan inayahnya mentakdirkan saya dan anda hingga hadir dikempatan yang sangat mulia ini syukuri daripada kenikmatan yang agung ini Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillah mudah - mudahan dengan kita hadirnya dikempatan yang sangat mulia ini Allah Swt tidak melepas didalam hati kita rasa cinta kepada-Nya, dan khususnya lagi mudah – mudahan dengan berkahnya kita hadir dikempatan yang sangat mulia ini Allah Swt tidak mencabut rasa cinta kita terhadap manusia yang paling sempurna, manusia yang paling agung, manusia yangt paling indah budi pekertinya, yaitu Sayyidina Muhammad..!!! Sayyidina Muhammad… Sayyidina Muhammad…manusia yang begitu perduli terhadap anda dan saya, manusia yang mana ketika diturunkan firman Allah didalam surat “wadduha walasawfayu’tikafatardho”
Yang artinya “wahai Muhammad apa yang engkau minta apapun itu bentuknya asal engkau ridha pasti akan Aku berikan” kata Allah Swt. Betapa cintanya Allah terhadap Nabi Muhammad, tetapi apa yag diminta oleh Baginda Nabi Muhammad terhadap Allah, lihat permintaan Nabi Muhammad hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah, sehingga kita mudah – mudahan dengan doa dan permintaan Nabi Muhammad seperti ini akan menambahkan rasa sayang kita, rasa rindu kita, rasa cinta kita terhadap baginda Nabi kita Muhammad…!!!
Shollu’alannabi Muhammad…..
Berdoa dan mengangkat tanganya kehadirat Allah, tangan yang begitu suci, tangan yang begitu luhur, yang mana tangan kedua telapak tangan Beliau hingga sampai ke Sidratul Muntaha….
“Dana fatajalla….!!!” mengucapkan dan berdoa dan meminta kepada Allah, yaa Rabb…”Wahai Allah sungguh saya tidak rela, sungguh saya tidak ridha, jikalau ada satu dari umatku masuk ke neraka-Mu wahai Allah…”
Lihat betapa sayangnya Nabi Muhammad Saw kepada kita…

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah Swt, maka dari itu kenalilah kita selalu untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah Swt, karena dengan rasa syukur kita terhadap Allah apapun yang kita inginkan, apapun yang kita idamkan pasti akan diberikan dan dilebihkan oleh Allah Swt. Ini janji Rabbulalamin, ini janji Allah, inilah janji kepada zat yang tidak pernah ingkar dengan janjinya yaitu Allah yang dalam firman-Nya “ Lainsyakartum laajidannakum”. Wahai engkau manusia – manusia jikalau engkau senantiasa bersyukur kepada-Ku, apa jawaban Allah “Laajidannakum” Niscaya Aku akan berikan kepada engkau lebih dari yang engkau minta kepada Aku kata Allah. Tetapi jangan sekali – kali kata Allah Swt untuk engkau berkufur, ingkar daripada yang sudah engkau janjikan kepada Allah “wala inkafartum”, Jikalau ingkar terhadap apa yang sudah engkau janjikan kepada Allah kufur daripada nikmat Allah, “inna adabilasyadid, sesungguhnya azabku lebih pedih daripada azab – azab yang lain”. Azab Allah Swt Naudzubillahimindzalik.

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah Swt, jadi begitu enaknya, begitu asyiknya mereka yang merasakan kedekatan dirinya kepada Allah, dan alangkah mulianya mereka yang selalu komunikasi dan mendekatkan dirinya kepada Allah Swt. Dan sesuatu yang paling agung adalah perintah Allah yaitu Sholat, yang mana arti Sholat tersebut adalah “Shilah’’ adalah hubungan seorang makhluk, seorang hamba kepada Allah. Jangan sekali – kali engkau remehkan daripada hubungan tersebut, karena hubungan tersebut akan membahagiakan kehidupanmu, akan melangkahkan kemudahan langkahmu ke dalam surganya Allah Swt.
Diceritakan didalam Kitab Siratunnabawi atau diceritakan didalam Kitab Syahul ‘Ainiyah yang terjadi didalam salah satu cucu Rasulullah Saw yang mengalir didalam dirinya darah Nabi kita Muhammad Saw yaitu Sayyidina Ali Zainal Abidin.
Petik daripada cerita ini, salah satu ‘Itibar yang begitu besar sehingga anda akan merasakan daripada enak dan asyiknya ketika anda beribadah kepada Allah Swt.
Ketika terjadi didalam peristiwa yang dialami oleh beliau yaitu Sayyidina Ali Zainal Abidin daripada cucu Rasulullah, daripada anak daripada Sayyidina Husein.
Husein terlahir daripada rahim Sayyidatina Fatimah yang dikawin daripada sepupu Rasulullah Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang mengeluarkan daripada dzuriyat – dzuriyat, keturunan – keturunan yang indah, keturunan – keturunan yang luhur, yang pertama Sayyidina Ali Zainal Abidin, yang mana beliau ketika merasakan dan tengah asyiknya ketika beliau berkomunikasi dengan Allah setiap malamnya beliau melewatkan malamnya dengan 1000 rakaat dengan Allah Swt. Melewatkan malamnya tidak dengan hal – hal yang tidak diridhai oleh Allah Swt. Melewatkan malamnya hanya berhubungan dengan Allah Swt. Melewatkan malamnya 1000 rakaat. Hadirin dan hadirat bayangkan 1000 rakaat yang dilakukan oleh beliau untuk mendekatkan dirinya kepada Allah Swt.
Bahkan dikesempatan yang lain tidak hanya cukup dengan itu, setelah melakukan daripada hubungan yang begitu indah, hubungan yang begitu romantis kepada Allah swt, melakukan dan bersujud kehadirat Allah Swt.
Paling dekatnya manusia ketika dengan Allah Swt, dia dalam keadaan sujud kehadirat Allah Swt.

Hadirin dan hadirat jikalau seseorang sudah merasakan bagaimana asyiknya dan enaknya sujud kehadirat Allah Swt, maka apapun peristiwa yang anda dapatkan, ujian yang anda dapatkan tidak akan bisa anda rasakan sedikitpun karena merasakan daripada enaknya sujud kehadirat Allah Swt. Maka dari itu Nabi Muhammad Saw mengatakan “Paling dekatnya seorang hamba kepada Sang Maha Pencipta yaitu ketika dia dalam keadaan sujud kehadirat Allah Swt”.
Maka dari malam inilah perbanyakan sujud anda kita semuanya kepada Allah Swt, apa yang anda minta, apa yang anda idam – idamkan, apa yang anda angan – angankan, jikalau anda ada didalam keadaan sujud niscaya Allah Swt mendengar daripada permintaan anda, apapun yang anda mau pasti akan diijabah oleh Allah Swt. Dialah Allah…Dialah Allah… Resapi daripada kalimat Allah Swt ini, Dialah Allah yang mana tidak rela jikalau ada umatnya Nabi Muhammad Saw melakukan hal dosa yang besar langsung diampuni oleh Allah.
Bahkan sering saya katakan Nabi Muhammad Saw itu jikalau melihat seorang umatnya melakukan daripada perbuatan - perbuatan yang jelek, yang tidak layak,   Nabi Muhammad sujud kehadirat Allah seraya meminta ampun “Kalau seandainya saya menemukan daripada amalan daripada umatku yang jelek, yang buruk aku mintakan ampun kehadirat Allah Swt”.
Maka dari malam ini cobalah sedikit demi sedikit rasakan daripada lezatnya, asyiknya kenikmatan bersujud menjaga hubungan kehadirat Allah Swt.
Beliau Ali Zainal Abidin daripada cucu Rasulullah Saw, ketika merasakan daripada enaknya sujud kehadirat Allah, ketika merasakan daripada nikmatnya rukuk kepada Allah, ketika merasakan daripada nikmatnya I’tidal kehadirat Allah, yang mana merasakan daripada lezatnya duduk diantara dua sujud, ketika rumahnya dihabiskan dengan api sekelilingnya sampai habis rata, beliau tidak merasakan sedikitpun dari pada panasnya api dunia, sehingga rumah disekelilingnya bahkan rumah beliau terbakar habis. Orang – orang disekelilingnya bahkan murid – murid beliau, murid daripada Sayyidina Ali Zainal Abidin, daripada cucu Rasulullah terdapat didalam dirinya darah Nabi kita Muhammad Saw heran dan bertanya kepada beliau “Wahai cucu Rasulullah apakah engkau tidak merasakan daripada panasnya api yang mana membakar habis rumahmu tersebut”. Lihat, rumahnya habis dilalap dengan api yang begitu besar tapi beliau tidak merasa bimbang, tidak merasa bingung bahkan terjauh daripada itu semuanya, beliau merasakan daripada lezatnya bersujud kehadirat Allah Swt. Lihat apa jawaban beliau kepada murid – muridnya. Lihat apa jawaban beliau kepada orang – orang disekitarnya “Sesungguhnya memang tadi ketika saya menikmati daripada lezatnya sujud, bahkan tidak terasa didalam diriku panasnya api didunia ini, karena ketika aku sujud kehadirat Allah aku bayangkan betapa panasnya api neraka Allah Swt.

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah Swt, bahkan didalam doa iftitah sering kita mengutarakan, sering kita mengatakan “innasholati, wanusuki, wamahyaya, wamamati” buat siapa kita hidup, buat siapa kita mati, buat siapa untuk kita ibadah… hanyalah Allah Swt..!! Hanyalah kepada-Nya kita untuk bersujud dan semuanya, hanyalah Allah..nikmat daripada lezatnya sujud kehadirat Allah Swt, dari malam ini dari esok hari jaga sholat kalian, saya dan anda untuk menginstropeksi dikesempatan yang sangat mulia ini kita jaga khususnya jangan tinggalkan sholat untuk berjamaah. Kalau memang tidak bisa sholat di masjid cobalah untuk berusaha sholat didalam rumah dengan istrinya, dengan anaknya untuk sholat berjamaah. Bahkan ini janji Nabi Muhammad Saw “Barang siapa seseorang yang merutini, mendawamkan daripada sholat berjamaah niscaya kehidupanya akan menjadi baik”. Pasti itu, ini janjinya Nabi Muhammad Saw, bukan janji pejabat, bukan janji ini dan itu, janjinya siapa..janjinya Nabi Muhammad..!!
Orang yang menjaga, merutinkan dan mendawamkan daripada sholat berjamaah dengan di masjid atau di rumahnya, maka janji Rasulullah “Niscaya kehidupanya akan menjadi baik”. Anaknya menjadi baik, keturunanya menjadi baik, istrinya menjadi baik, semuanya orang disekelilingnya menjadi baik, pekerjaanya menjadi baik, rezekinya menjadi baik dan halal karena kenapa..? menjaga daripada sholat, hubungan kehadirat Allah Swt…!! Dan dia ketika mendekat daripada waktu ajalnya dia akan merasakan kematian yang baik, dan dia akan mati dalam keadaan khusnul khotimah… amin ya rabbal alamin. Maka jadi daripada itu semuanya, bahkan sahabat – sahabat Rasul Saw merasakan bagaimana indahnya ketika dia sholat berjamaah. Jikalau ada dari salah satu sahabat yang tidak sholat berjamaah rombongan keluar dari masjid Nabawi datang menghampiri kepada jamaah tersebut yang tidak sholat berjamaah tadi mengatakan “Wahai fulan bukanlah musibah jikalau engkau ditinggal orang disekelilingmu, engkau ditinggal istrimu, ditinggal anakmu, ditinggal hartamu itu bukan musibah, bahkan musibah yang sepele, musibah yang tidak ada artinya, tetapi suatu musibah yang paling besar, musibah yang paling dahsyat jakalau engkau mengharamkan daripada pahala – pahala Allah Swt. Tidak panjang lebar marilah dikesempatan yang sangat mulia ini kita tundukkan hati kita, kita tundukkan kepala kita, sambil engkau angkat tanganmu kehadirat Allah Swt, rasakan bahwasanya Allah lebih dekat daripada urat nadimu. Mari rasakan nikmatnya Allah, rasakan daripada dekatnya Allah. Tundukkan hatimu, tundukkan wajahmu, angkat tanganmu kehadirat Allah, sambil kita mengatakan daripada kalimat Ya Allah..Ya Allah bersama – sama. Ingat dosamu, ingat dosa kepada orang tuamu, dosa kepada tetanggamu semuanya apa yang engkau lakukan dimasa hidupmu dan dikesempatan yang sangat mulia ini Allah karim…!! Allah itu dermawan..pemurah Allah..!! Kalau Allah Swt memberikan sesuatu tidak melihat status orang itu, entah dulunya dia pembunuh, entah dulunya dia penzina, entah dulunya dia peminum minuman keras, jikalau dia merasakan daripada lezatnya berdoa dengan Allah, niscaya Allah akan mengampuni daripada dosa – dosa mereka. Mari kita teriak dengan bersama – sama, kita utarakan kalimat Ya Allah jangan segan – segan engkau untuk mengeraskan suaramu, untuk mengutaraka kalimat daripada kalimat Ya Allah…
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
يَا الله …يَا الله …يَا الله …يَا الله …يَا الله … يَا الله ...يَا الله... ياَ الله..